Sebuahbenda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik oleh gaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m maka usaha yang dilakukan oleh gaya adalah
- Pengertian beratDalam ilmu fisika, kamu pasti sering mendengar apa yang disebut dengan pengertian berat. Secara singkat, berat adalah satuan ukuran benda yang dipengaruhi oleh berat berbeda dengan massa, untuk itulah kali ini kita akan membahasnya secara lengkap. Mulai dari pengertian, satuan dan alat ukur yang digunakan, sampai dengan contohnya. \Pengertian Berat dalam FisikaPengertian berat adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Makin besar massa benda makin besar pula beratnya. Dalam pengertian yang lain, berat adalah gaya vertikal ke bawah dari sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi. Semakin berat suatu benda, maka gaya gravitasi akan semakin besar timbul akibat adanya tarikan gaya gravitasi, selanjutnya disebut gaya berat. Arah gaya berat selalu menuju pusat, sedangkan besarnya gaya berat bergantung pada percepatan gravitasi. Jadi, bisa disimpulkan bahwa berat ditentukan oleh massa benda dan percepatan gravitasi dari tempat benda tersebut berat dilambangkan dengan w. Sementara, satuan berat benda menurut Sistem Satuan Internasional SI adalah kgm/s2, satuan ini biasanya ditulis menjadi Newton N untuk menghormati jasa fisikawan Isaac Newton. Berat termasuk ke dalam besaran turunan. Selain itu, juga termasuk ke dalam besaran vektor karena mempunyai arah, yaitu selalu menuju ke pusat biasanya diukur dengan alat yang bernama neraca pegas atau dinamometer. Neraca pegas atau dinamometer terdiri dari sebuah pegas yang digantungi dengan kait penggantung beban. Di bagian luarnya terdapat garis-garis skala dalam satuan Newton. Cara menggunakannya adalah dengan memegang neraca pegas menggunakan satu tangan, kemudian gantungkan benda yang ingin kamu timbang beratnya pada pengait yang ada di bagian bawah. Angka yang ditunjukkan oleh neraca pegas adalah berat dari benda bumi, berat suatu benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Dan karena tergantung pada percepatan gravitasi, maka berat suatu benda selalu berubah-ubah di tempat yang berbeda. Misalnya, berat benda di kutub lebih besar daripada berat benda itu di khatulistiwa karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada percepatan gravitasi di suatu benda sebanding dengan massanya m dikali percepatan gravitasi g. Mengutip dari buku Contekan Rumus Fisika - Paling Lengkap untuk SMA, Bayu, 2010, jika dituliskan ke dalam bentuk rumus,yaituw = berat benda kgm/s2 atau Ng = percepatan gravitasi m/s2Semoga bermanfat penjelasan lengkap mengenai pengertian berat sampai dengan contoh dan rumus untuk menghitungnya.DNR
Sebuahkawat baja dengan panjang 1 m dan penampang 3 mm2 ditarik dengan gaya 150 N, sehingga bertambah panjangnya 0,25 mm. Hitunglah a. Besarnya energi mekanik yang dimiliki suatu benda adalah kekal (tetap) pernyataan itu disebut hukum kekalan energi, yang dirumuskan: Berat suatu benda di planet P di bandingkan beratnya di bumi menjadi
Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan. Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi maupun di bulan, tetapi di bumi, benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja. Rumus untuk berat apabila percepatan gravitasi, massa benda dan berat benda. Satuan SI Sistem Internasional untuk berat adalah newton N.
Sebuahbatu memiliki berat 150 N. Saat di timbang di air beratnya menjadi 120 N dan saat ditimbang di dalam suatu fluida beratnya menjadi 110 N. Tentukan massa jenis fluida tersebut. Besar gaya ke atas yang dialami benda adalah. Sebuah benda mempunyai berat 90 N. benda kemudian dicelupkan ke dalam oli yang massa jenisnya 0,78 gram / cm
Berat benda w adalah hasil kali antara massa benda dan percepatan gravitasi, dirumuskan w = m . yard, di mana m adalah massa benda dan thou adalah percepatan gravitasi. Apa kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Materi fisika kita kali ini akan membahas tentang besaran berat benda. Kakak yakin, dalam kehidupan sehari-hari kita semua sudah sangat familiar dengan besaran yang satu ini. Kita telah sering menyatakan berat dari benda-benda yang ada di sekitar kita. Meskipun begitu, ternyata belum semua dari kita memahami hakikat sebenarnya dari berat benda. Apalagi, jika dikaitkan dengan massa benda, seringkali terjadi kesalahpahaman. Masih banyak yang belum bisa membedakan antara berat dan massa. Setidaknya, hal ini tercermin dalam pernyataan sehari-hari. Misalnya, dalam pernyataan “berat badan saya 45 kg”. Bagaimana menurut kalian dengan pernyataan itu? Apakah sudah tepat? Ternyata, dalam fisika pernyataan tersebut kurang tepat. Nah, alasannya bisa kalian ketahui setelah membaca dan memahami materi ini. Baiklah, kita mulai saja pembahasannya… Apa yang dimaksud dengan berat benda? Berat benda adalah massa suatu benda yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Makin besar massa benda makin besar pula beratnya. Dalam pengertian yang lain, berat benda adalah gaya vertikal ke bawah dari sebuah benda yang disebabkan oleh gravitasi. Semakin berat benda gaya gravitasi akan semakin besar pula. Berat benda timbul akibat adanya tarikan gaya gravitasi, selanjutnya disebut gaya berat. Arah gaya berat selalu menuju pusat, sedangkan besarnya gaya berat bergantung pada percepatan gravitasi. Jadi, berat benda ditentukan oleh massa benda dan percepatan gravitasi dari tempat benda tersebut berada. Berat Benda di Bumi Misalnya di bumi, berat benda ketika di permukaan bumi dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Oleh karena tergantung pada percepatan gravitasi, maka berat benda selalu berubah-ubah di tempat yang berbeda. Misalnya, berat benda di kutub lebih besar daripada berat benda itu di khatulistiwa karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada percepatan gravitasi di khatulistiwa. Berdasarkan pengukuran, berat benda akan berubah berkurang sekitar 0,v% ketika kita berpindah dari kutub ke khatulistiwa. Fakta ini menjelaskan bahwa berat benda bisa berubah-ubah tergantung percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi setiap tempat di bumi tidak sama karena bergantung pada jarak tempat itu ke pusat bumi. Semakin jauh jaraknya dari pusat bumi, maka semakin kecil percepatan gravitasinya. Itulah sebabnya mengapa sehingga berat benda di ketinggian akan berkurang dibandingkan dengan ketika benda itu berada di permukaan bumi. Misalnya, jika berat suatu benda di permukaan bumi 100 Northward, pada ketinggian sekitar km beratnya tinggal 25 Northward. Berarti, berat benda itu hanya seperempat dari berat semula. Berat Benda di Bulan Begitupun di bulan, berat benda yang berada di bulan lebih ringan dari pada di bumi. Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi bulan 6 kali lebih kecil daripada percepatan gravitasi bumi. Misalnya, sebuah benda memiliki berat di bumi sebesar 588 North, maka ketika benda tersebut dibawa ke bulan beratnya hanya 98 N. Sekali lagi, besaran yang membedakan adalah percepatan gravitasi, di mana percepatan gravitasi bumi sebesar nine,viii m/s two, sedangkan bulan percepatan gravitasinya hanya sekitar 1,62 one thousand/s two. Lambang Simbol dan Satuan Berat Dalam fisika, besaran berat benda dilambangkan dengan w. Sementara itu, satuan berat benda menurut Sistem Satuan Internasional SI adalah kgg/s 2, satuan ini sering ditulis menjadi Newton North untuk menghormati jasa fisikawan Isaac Newton. Berdasarkan jenis satuannya, maka berat benda termasuk ke dalam besaran turunan. Selain itu, berat benda juga termasuk ke dalam besaran vektor karena mempunyai arah, yaitu selalu menuju ke pusat bumi. Alat Ukur Berat Benda Berat benda diukur dengan alat yang bernama neraca pegas atau dinamometer. Di bawah ini gambar alatnya Neraca pegas atau dinamometer terdiri dari sebuah pegas yang digantungi dengan kait penggantung beban. Di bagian luar diberi garis-garis skala dalam satuan Newton. Beberapa jenis alat ukur berat, sudah dilengkapi dengan jarum penunjuk skala untuk menyatakan besarnya berat benda. Ketika gaya pada kait beban merentangkan pegas, jarum penunjuk akan bergerak pada skala neraca. Angka pada skala neraca menunjukkan besar gaya berat yang sedang diukur. Semakin kuat pegas, semakin besar gaya berat yang dapat diukur oleh neraca pegas. Perbedaan Berat dan Massa Benda Berat merupakan massa yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. Besarnya berat suatu benda dipengaruhi oleh besar gaya gravitasi di tempat tersebut. Berat benda di bumi akan berbeda dengan berat benda di bulan. Berat benda selalu berubah di tempat yang berbeda karena tergantung pada percepatan gravitasi. Perbedaannya dengan massa adalah massa tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Apabila suatu benda mempunyai massa, maka massa benda tersebut di mana pun akan sama. Massa benda di bumi akan tetap sama meskipun benda itu di bawah ke bulan. Baca lebih lanjut tentang massa benda di sini Massa Benda. Berat benda diukur dengan neraca pegas dinamometer bersatuan Newton, sedangkan massa benda diukur dengan neraca atau timbangan dengan satuan kilogram kg. Jadi, terkait dengan pernyataan “berat badan saya 45 kg”, seharusnya yang benar adalah “massa badan saya 45 kg”. Rumus Berat Benda Berat benda sebanding dengan massanya m dikali percepatan gravitasi g. Pernyataan ini bisa dituliskan ke dalam bentuk rumus berat benda di permukaan bumi, bulan, dan planet, yaitu w = m . one thousand Keterangan due west = berat benda kgyard/south 2 atau N m = massa benda kg one thousand = percepatan gravitasi m/southward ii Catatan jika di soal tidak disebutkan nilai percepatan gravitasi, maka umumnya ditetapkan sebesar 10 chiliad/s 2. Sedangkan, rumus berat benda di air adalah w = ρ . V . thou Di mana, ρ = massa jenis air kg/m 3 V = volume air m3 Baca Juga Rumus Massa Jenis Rumus Momentum Rumus Mencari Massa dari Berat Benda Untuk mencari nilai massa dari berat benda, maka rumusnya adalah g = due west / thou Contoh Soal Berat Benda Berikut ini adalah beberapa contoh soal tentang berat benda Contoh Soal i Berat benda yang memiliki massa 2 kg jika g = 9,eight m/due south two adalah… Jawaban Diketahui grand = 2 kg g = ix,8 k/southward 2 Ditanyakan west…? Penyelesaian w = g . g = 2 kg . 9,8 m/south 2 = nineteen,6 kg m/due south two, Jadi, berat benda tersebut adalah 19,half-dozen kgm/s two atau North. Contoh Soal ii Berat benda yang memiliki massa 5 kg di bulan dengan percepatan gravitasi yard = ane,half-dozen 1000/s 2 adalah… Jawaban Diketahui g = 5 kg m = one,6 yard/s 2 Ditanyakan w…? Penyelesaian due west = one thousand . m = 5 kg . 1,6 m/due south 2 = eight kg one thousand/s ii, Jadi, berat benda tersebut di bulan adalah eight kg1000/s ii atau N. Contoh Soal 3 Sebuah benda memiliki massa 650 grand. Jika percepatan gaya gravitasi 9,8 m/s2 , berapakah berat benda tersebut? Jawaban Diketahui m = 650 m = 0,65 kg g = 9,8 m/s 2 Ditanyakan w…? Penyelesaian w = thou . g = 0,65 kg . nine,8 m/s two = 6,37 kg m/southward ii, Jadi, berat benda tersebut di bulan adalah 6,37 kgthou/s 2 atau N. Contoh Soal 4 Berat benda yang massanya 500 gram adalah? Jawaban Diketahui thousand = 500 g = 0,5 kg k = 10 thou/s ii Ditanyakan westward…? Penyelesaian westward = m . 10 = 0,5 kg . 10 thou/s 2 = five kg m/s 2, Jadi, berat benda tersebut di bulan adalah 5 kgchiliad/s two atau Due north. Contoh Soal 5 Berat sebuah benda 150 N jika percepatan gravitasi yang di alami benda 10 one thousand/s 2, maka besarnya massa benda adalah? Jawaban Diketahui w = 150 N g = x chiliad/s 2 Ditanyakan m…? Penyelesaian m = westward / m = 150 / 10 = 15 kg Jadi, besar massa benda tersebut adalah fifteen kg. Contoh Soal 6 Sebuah benda di permukaan bumi beratnya 100 North, kemudian benda tersebut dibawa ke sebuah planet yang mempunyai massa 10 kali massa bumi dan jari-jarinya 2 kali jari-jari bumi. Berapa berat benda di permukaan planet tersebut? Jawaban Diketahui westB = 100 N mP = 10 mB RP = 2RB Ditanyakan due westP…? Penyelesaian wB /wP = grandB /mP . RP /RB 2 100/wP = mB /10mB . 2RB /RB 2 100/westP = ane/10 . two2 100/wP = 4/x 4wP = 100 . 10 wP = wP = 250 N Jadi, berat benda di permukaan planet tersebut adalah 250 N. Contoh Soal 7 Berat benda di bumi adalah 10 Due north jika di bawa ke planet yang massanya 4 kali massa bumi dan jari-jarinya 2 kali jari-jari bumi, berat benda menjadi? Jawaban Diketahui wB = 10 N mP = iv mB RP = 2RB Ditanyakan wP…? Penyelesaian wB /westP = yardB /thouP . RP /RB 2 100/wP = mB /4mB . 2RB /RB 2 10/wP = ane/4 . 22 10/wP = ane wP = ten Due north Jadi, berat benda di permukaan planet tersebut adalah ten N. Berat benda ketika diletakkan di permukaan bumi sebesar 540 North. Jari-jari permukaan bumi dinyatakan dalam R. Jika berat benda sixty N, letak benda tersebut dari permukaan bumi adalah sejauh? Jadi, jarak benda tersebut dari permukaan bumi adalah 2 kali jari-jari bumi atau 2R. Jadi, berat benda westward adalah hasil kali antara massa benda dan percepatan gravitasi, dirumuskan west = m . g, di mana m adalah massa benda dan g adalah percepatan gravitasi. Gimana adik-adik, udah paham kan materi berat benda ini? Jangan bingung lagi yah. Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Beratsebuah benda 150 N, jika percepatan gravitasi yang dialami benda 10 M/S2 BERAPA MASSA BENDANYA ? JELASKAN CARANYA ! - 4961282 nurhaida33 nurhaida33 31.01.2016 Apabila waktu yang digunakan untuk berayun dari A-B-C adalah 5 sekon. Jilka Panjang AC 9 cm, maka hitunglah besar frekuensi dan ampitudo ayunan terseb
Masih ingatkah kalian dengan bunyi Hukum I Newton? Menurut hukum pertamanya, Sir Isaac Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus beraturan atau GLB. Secara matematis, Hukum pertama Newton dirumuskan sebagai berikut. Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, berarti ada dua kemungkinan yang dialami benda tersebut, yaitu 1. Benda diam v = 0 m/s Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membicarakan kemungkinan pertama yaitu benda diam. Untuk sistem benda yang dihubungkan tali baik mendapat pengaruh gaya luar gaya tarik atau dorong ataupun tidak, jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol, maka sistem akan mengalami kesetimbangan. Pada keadaan setimbang tersebut, gaya-gaya yang bekerja hanya gaya berat w, gaya tegangan tali T dan gaya luar F jika ada. Lalu bagaimana caranya menentukan besar gaya tegangan tali dan juga gaya luar tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba kalian perhatikan gambar di bawah ini. Sebuah balok bermassa m dan katrol licin massa diabaikan dihubungkan dengan tali kemudian ditarik sehingga memiliki posisi seperti pada gambar di atas. Apabila sistem diam setimbang, bagaimana caranya menentukan besar gaya tegangan tali dan gaya tarikny? Langkah pertama yang dilakukan adalah menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada sistem. Untuk tali yang membentuk sudut tertentu, maka gaya tegangan talinya harus diuraikan menjadi dua komponennya komponen pada sumbu-X dan sumbu-Y dengan menggunakan metode penguraian vektor. Setelah semua gaya digambarkan, langkah selanjutnya adalah menentukan resultan gaya pada sumbu-X dan sumbu-Y berdasarkan Hukum I Newton. Agar kalian paham, perhatikan gambar diagram gaya yang bekerja pada sistem berikut ini. Keterangan w = Gaya berat benda N F = Gaya tarik N T = Gaya tegangan tali N T sin θ = Komponen gaya tegangan tali pada sumbu-X T cos θ = Komponen gaya tegangan tali pada sumbu-Y Dari gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 Kita ambil acuan gaya yang arahnya ke kanan berharga positif dan gaya yang arahnya ke kiri berharga negatif. F – T sin θ = 0 F = T sin θ .......... Pers. 1 Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 Kita ambil acuan gaya yang arahnya ke atas berharga positif dan gaya yang arahnya ke bawah berharga negatif. T cos θ – w = 0 T cos θ – mg = 0 T cos θ = mg T = mg/cos θ .......... Pers. 2 Dengan demikian, besarnya gaya tegangan tali yang bekerja pada sistem dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Untuk menentukan besarnya gaya tarik F, maka subtitusikan persamaan 2 ke dalam persamaan 1 sebagai berikut. F = T sin θ F = mg/cos θsin θ F = mg tan θ .......... Pers. 3 Jadi, besarnya gaya luar dalam hal ini gaya tarik yang bekerja pada sistem, dapat kita hitung dengan menggunakan rumus berikut. Agar kalian dapat menerapkan penggunaan konsep kesetimbangan tali berdasarkan Hukum 1 Newton, perhatikan beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah balok bermassa 20 kg beberapa tali. Salah satu tali membentuk sudut 60o terhadap arah horizontal dan tali lainnya ditarik dengan gaya sebesar F. Jika sistem berada dalam keadaan setimbang, tentukanlah besar gaya tegangan tali T dan gaya tarik F tersebut! Jawab Gambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada sistem beserta komponen gaya yang membentuk sudut tertentu seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Berdasarkan gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya pada sumbu-X dan sumbu-Y berdasarkan Hukum Newton adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T cos 60o – w = 0 T cos 60o – mg = 0 T½ – 20 kg10 m/s2 = 0 ½ T – 200 N = 0 ½ T = 200 N T = 400 N Jadi besar gaya tegangan talinya adalah 400 N Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 F – T sin 600 = 0 F – 400 N ½√3 = 0 F – 200√3 N = 0 F = 200√3 N Jadi besarnya gaya tarik F adalah F = 200√3 N Contoh Soal 2 Sebuah benda berbentuk bola bermassa 15 kg digantungkan pada beberapa tali hingga membentuk posisi seperti pada gambar di atas. Apabila sistem dalam keadaan diam, hitunglah besar gaya tegangan tali T1 dan T2! Jawab Gambar diagram gaya yang bekerja pada sistem adalah sebagai berikut. Dari gambar diagram gaya di atas, resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T1 sin 45o – w = 0 T1 sin 45o – mg = 0 T1½√2 – 15 kg10 m/s2 = 0 ½√2T1 – 150 N = 0 ½√2T1 = 150 N T1 = 150 N/½√2 T1 = 75√2 N Jadi besarnya gaya tegangan tali T1 = 75√2 N. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 T1 cos 45o – T2 = 0 75√2 N½√2 – T2 = 0 75 N – T2 = 0 T2 = 75 N Dengan demikian, besar gaya tegangan tali T2 = 75 N Contoh Soal 3 Sebuah balok bermassa 25 kg digantungkan pada dua tali yang masing-masing membentuk sudut 37o dan 53o. Jika sistem setimbang, hitunglah gaya tegangan tali T1 dan T2! Jawab Diagram gaya yang bekerja pada sistem diperlihatkan seperti gambar berikut ini. Dari gambar diagram gaya di atas, resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y menurut Hukum I Newton adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 T2 cos 53o – T1 cos 37o = 0 T2 0,6 – T1 0,8 = 0 0,6 T2 – 0,8 T1 = 0 0,6 T2 = 0,8 T1 T1 = ¾ T2 .......... Pers. 4 Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T1 sin 37o + T2 sin 53o – w = 0 T1 sin 37o + T2 sin 53o – mg = 0 .......... Pers. 5 Subtitusikan persamaan 4 ke persamaan 5 ¾ T2 sin 37o + T2 sin 53o – mg = 0 ¾ T20,6 + T20,8 – 25 kg10 m/s2 = 0 ¾ T20,6 + T20,8 – 25 kg10 m/s2 = 0 0,45 T2 + 0,8 T2 – 250 N = 0 1,25 T2 = 250 N T2 = 200 N Dengan memasukkan nilai T2 ke dalam persamaan 4 kita peroleh nilai T1 sebagai berikut. T1 = ¾ T2 T1 = ¾200 N T1 = 150 N Jadi, besarnya gaya tegangan tali T1 dan T2 berturut-turut adalah 150 N dan 200 N. Demikianlah artikel tentang cara menentukan gaya tegangan tali pada kesetimbangan tali berdasarkan Hukum I Newton lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam perhitungan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Setiyadi, 2016) Menyatakan bahwa Sistem Tata Surya ialah sebuah sekumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang dan biasa disebut matahari dan semua benda langit yang terkait dengan gaya gravitasinya. Bumi dan matahari ini memiliki jarak yang kurang lebihnya sekitar 150 juta kilometer. Gambar 1.14 SatelitSatelit adalah
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Gaya Berat? Mungkin anda pernah mendengar kata Gaya Berat? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, rumus, konsep, metode, teori, arah dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Gaya Berat Banyak orang salah mendefinisikan tentang berat dan massa. Dalam ilmu fisika, berat benda ialah suatu gaya yang dikarenakan oleh gravitasi yang berhubungan dengan massa benda tersebut. Massa benda konsisten dimana-mana, sebaliknya berat suatu objek akan berganti-ganti seperti dengan besarnya laju gravitasi di lokasi tersebut. Massa benda ialah terdapatnya objek yang ada dalam benda. Massa benda bersifat tetap, maksudnya tidak dikuasai oleh gravitasi. sebaliknya berat benda menerangkan besarnya gaya gravitasi yang beraktivitas pada objek tersebut. Karena berat ialah suatu gaya maka berat objek diukur dengan memerlukan neraca pegas. Massa benda besarnya sama dimanapun penilaian massa dilakukan, sementara berat benda berganti terkait lokasinya. Hal ini dampak dari besarnya laju gravitasi di setiap lokasi tidak sama, terkai selisihnya dari pusat bumi. Rumus Gaya Berat Berat suatu objek berganti terkait pada lokasinya dari pusat bumi. Setiap objek yang ada di bumi mempunyai berat. Berikut ini rumus gaya berat dibawah ini w = Penjelasannya w berat benda N m massa benda kg g gravitasi bumi m/s2 Konsep Gaya Berat Beda dengan berat, dimana massa benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi dimana benda itu berada jadi nilainya tidak tetap karena tergantung dari besarnya gaya gravitasi yang dialaminya. Jadi, jika berat Andi 60N di Bumi, maka di Bulan akan menjadi 10 N 1/6 dari 60 N. Itu makanya orang di Bulan kelihatan seperti melayang karena pengaruh kecilnya gaya gravitasi bulan. Coba kamu bayangkan! Bagaimana jika terjadi di Bumi?!. Berdasarkan defenisi berat, maka berat benda adalah, w= m x g 1 Dimana, w adalah berat benda dengan satuan Newton N, m adalah massa dengan satuan kilogram kg sedangkan g adalah gaya gravitasi yang nilainya tetap yaitu 9,8 m/s2 atau sering dibulatkan menjadi 10 m/s2. Jadi berat benda sangat tergantung lokasi benda berada, jika di Bumi akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi, di Bulan oleh gaya gravitasi Bulan demikian juga di tempat yang lainnya, contoh seseorang yang massanya 50 kg beratnya bisa 490 N dipermukaan laut g=9,8 m/s2 atau 488 N di atas gunung, g=9,76 m/ss Metode Gaya Berat Berikut ini adalah metode-metode gaya berat yaitu 1. Hukum Gravitasi Newton Prinsip dasar yang digunakan dalam metode gayaberat ini adalah hukum gravitasi Newton yang menyatakan bahwa gaya tarik menarik dua titik massa m1 dan m2 yang terpisah pada jarak r diberikan oleh persamaan 4. 𝐹 = 𝛾 𝑚1𝑚2/𝑟2 𝑟 Dimana F adalah gaya antara dua partikel bermassa m1 dan m2, r adalah jarak antar dua partikel, 𝑟 adalah vektor satuan dari m1 dan m2, dan 𝛾 Konstanta gravitasi universal x 10-11N m2/kg2. Persamaan di atas dapat diilustrasikan dengan gambar di bawah ini yang memperlihatkan hubungan antara variabel – variabel di atas Syamsuriadi, 2012. 2. Percepatan Gravitasi Bumi Teoritik Hasil pengukuran percepatan gravitasi bumi atau gayaberat di atas permukaan secara lateral menunjukkan harga yang bervariasi harga rata-rata = 9,81 m/s2 = 981 gal, dimana 1 gal = 1 cm/s2. Oleh karena itu, dari hasil pengukuran di atas diketahui bahwa bumi tidak bulat sempurna dan bumi berotasi. Bentuk rata-rata bumi yang sebenarnya didekati oleh geoid / mean sea level. Sedangkan bentuk pendekatan bumi teoritik saat ini adalah oblate spheroid sudah memperhitungkan sifat rotasi bumi. Adapun persamaan percepatan gravitasi bumi teoritik yang dikenal sebagai formula gayaberat bumi referensi dari International Association of Geodesy, 1967, adalah gλ = ge 1 + αsin2λ + βsin2λ 1 parameter berhubungan dengan frekuensi sudut rotasi dan flattening kutub Sarkowi,2010. Potensial gravitasi distribusi massa Potensial gravitasi adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan suatu massa dari suatu titik ke titik tertentu. Suatu benda dengan massa tertentu dalam sistem ruang akan menimbulkan medan potensial di sekitarnya. Dimana medan potensial bersifat konservatif, artinya usaha yang dilakukan dalam suatu medan gravitasi tidak tergantung pada lintasan yang ditempuhnya tetapi hanya tergantung pada posisi awal dan medan potensial dapat dinyatakan sebagai gradien atau potensial skalar Blakely, 1996, melalui persamaan dibawah ini dimana fungsi U pada persamaan di atas disebut potensial gravitasi, sedangkan percepatan gravitasi g merupakan medan potensial. Tanda minus menandakan bahwa arah gayaberat menuju ke titik yang dituju. Teori Dasar Gaya Berat Berikut ini adalah teori dasar dari gaya berat yaitu Akuisisi Survei gravity dengan menggunakan sistem looping, dimana akuisisi data dimulai dan diakhiri di titik yang sama di base. Ukuran dari looping biasanya digunakan untuk mengetahui drift atau pertambahan nilai gravity akibat kelelahan alat. Yang biasanya looping dilakukan dua jam sekali. Untuk base yaitu nilai gravity referensinya harus diketahui sehingga digunakan untuk meminimalisir kesalahan akuisisi data. Pada biasanya titik pengukuran ada yang langsung berbentuk grid dan acak. Untuk susunan pengukuran dipilih tempat yang bebas ari gangguan penyebab noise Milsom, 2003. Land Survei yaitu survei di darat dengan menggunakan titik base sebagai referensi dengan membuat titik pengukuran dengan acak ataupun grid. Survei Marine yaitu penggunakan lokasi stasiun, yang bekerja pada permukaan dengan kapal dan menggunakan radionavigasi sistem seperti soran dan sistem kontrol. Survei Airborn yaitu survei yang paling sulit dengan pengukuran area yang sangat luas dengan perubahan ketinggian dan kecepatan linear yang akan dikoreksi dengan pesawat akibat percepatan dan pelambatannya Telford, 1990. Arah Gaya Berat Arah gaya berat bumi selalu tegak lurus pada permukaan bumi menuju ke pusat bumi atau secara singkat berarah tegak lurus ke bawah dimanapun posisi benda diletakkan. NB massa benda dan berat benda adalah dua besaran yang berbeda. Untuk tempat yang berbeda, massa benda selalu sama sedangkan berat benda belum tentu sama karena tergantung nilai percepatan gravitasinya medan gravitasinya. Contoh Gaya Berat Sebuah kursi bermassa 8 kg terletak di atas lantai. Berapakah berat kursi ketika laju gravitasi di lokasi tersebut dengan 6,7 m/s2? Dicari w = …? Jawab w = w 8 m/s2 w = 53,6 N Jadi, berat kursi tersebut ialah 53,6 N. Sebuah lemari pakaian bermassa 35 kg diletakkan diatas lantai. Berapakah berat lemari pakaian tersebut ketika laju gravitasi di lokasi tersebut dengan 10,7 m/s2? Dicari w = …? Jawab w = w = 35 m/s2 w = 374,5 N Jadi, berat lemari pakaian tersebut ialah 374,5 N. Demikian Penjelasan Materi Tentang Gaya Berat Pengertian, Rumus, Konsep, Metode, Teori, Arah dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
Suatubenda diletakkan pada jarak 4 cm di muka lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan tegak, diperbesar 5 kali. e. 150°c. 24. Benda bermassa Jika berat benda di planet A adalah w, maka berat benda tersebut di planet B adalah. a. 3/8
ORHalo Kheisya, jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah kg Gaya Berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. W = mg Keterangan W = gaya berat N m = massa kg g = percepatan gravitasi m/s^2 Diketahui W = 150 N g = 10 m/s^2 Ditanya m? Jawab W = mg m =W/g m = 150/10 m = 15 kg maka besarnya massa benda adalah 15 kg. JAdi, jawaban yang tepat adalah beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
. 97 348 307 203 440 18 306 274
berat sebuah benda adalah 150 n